Contoh Paper Finalis LOMBA ESSAY GENERASI MILENIAL CILACAP 2018

LOMBA ESSAY GENERASI MILENIAL CILACAP 2018
Ultra-Insektor : Sistem Pengendalian Hama Wereng Cokelat (Nilaparvata Lugens) Menggunakan Kombinasi Gelombang Ultrasonik dan Insektisida Organik Ekstrak Daun Gamal (Gliricidia Sepium) di Kabupaten Cilacap
( Inovasi Teknologi Terapan )










Disusun Oleh: Iskak Masum
Karangjengkol
Kesugihan
CILACAP
2018




PENDAHULUAN
    Hama wereng (Nilaparvata Lugens) memang bukan hal asing lagi bagi para petani  kabupaten Cilacap.  Hama ini memang tergolong yang paling sulit untuk dibasmi dibandingkan dengan hama-hama lainnya. Selain ukurannya yang sangat kecil, wereng dapat meningkatkan populasinya dengan cepat. Wereng betina mampu menghasilkan hingga 100-500 butir telur. Wereng juga mampu bertahan hidup sampai usia 30 hari ( Hadi, 2009).
   Tingginya intensitas serangan wereng ini memicu masyarakat untuk menggunakan pestisida semakin tinggi. Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan antara pemangsa wereng dan wereng itu sendiri, yang menyebabkan hilangnya musuh alami sehingga  mengakibatkan populasi hama wereng cokelat meningkat lebih cepat (Fabellar dan Heinrich,1986; Gao et al, 1988). Hama wereng cokelat semakin meledak akibat penggunaan insektisida kimia karena terstimulasi untuk memproduksi keturunan. Jumlah telur meningkat, daur hidup lebih singkat sehingga populasi meningkat lebih cepat (Kardian, 2011).
Banyak negara yang telah melarang penggunaan pestisida kimia (DDT), begitu juga dengan Indonesia. Hal ini dikarenakan efek nya yang sangat beracun bagi manusia maupun makhluk hidup lain (Ishartadiati, 2011). Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pengolahan atau pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida kimia. 
    Pestisida alami atau dapat disebut juga insektisida organik dibuat dengan cara mengambil ekstrak dari bahan alam yang mengandung senyawa metabolit sekunder. Flavonoid merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai insektisida organik yang berfungsi sebagai penolak (detterent), penghambat makan (antifeeding) dan bersifat racun (toxic) bagi serangga. Adapun salah satu sumber flavonoid yang dapat diperoleh dalam jumlah besar yaitu dari daun gamal. Keberadaan daun gamal memang kurang dipedulikan oleh kalangan masyarakat kabupaten Cilacap. Daun gamal kebanyakan hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak padahal di dalam daun gamal terdapat salah satu senyawa metabolit sekunder golongan utama yaitu flavonoid (Xu,2001).
Gambar. Struktur Senyawa C6-C3-C6 Flavonoid ( Redha,2010).
    Selain menggunakan metode kimiawi yaitu pemanfaatan ekstrak daun gamal sebagai insektisida organik, adapun metode secara fisika yang telah dikembangkan yaitu dengan pemaparan gelombang ultrasonik terhadap hama wereng. Gelombang ultrasonik merupakan gelombang mekanik longitudinal yang memiliki frekuensi diatas 20 KHz. Gelombang ultrasonik merupakan salah satu cara efektif karena sifat gelombang yang dapat merusak jaringan hama dan ramah bagi lingkungan. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa penelitian yang telah menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengatasi hama kumbang, hama belalang dan lain lain. Pemaparan gelombang ultrasonik ini mengikuti arah angin, karena berdasarkan hasil peneilitian serangga kecil seperti wereng ini selalu terbang mengikuti arah angin. 
Kedua metode tersebut dapat dikombinasikan menjadi satu sistem pengendalian hama wereng yang terpadu. Penggunaan gelombang ultrasonik yang searah dengan arah angin dapat mencegah secara dini datangnya hama wereng atau bahkan mengusir hama wereng yang tengah menyerang dengan kekuatan frekuensi gelombang yang dihasilkan. Sedangkan penggunaan insektisida organik dari ekstrak daun gamal, dapat berfungsi sebagai alternatif terakhir untuk membasmi wereng dangan kekuatan racun dari ekstrak flavonoid yang dihasilkan apabila telah terjadi serangan wereng yang cukup parah. Tujuan dari pengkombinasian kedua metode tersebut yaitu agar keseimbangan rantai makanan di alam tetap terjaga sehingga ekosistem tetap berjalan sebagaimana mestinya.

ISI
Ekstraksi Daun Gamal 
    Teknik ekstraksi yang dipakai dalam pembuatan ekstrak flavonoid dari daun gamal yaitu dengan teknik maserasi. Bahan baku direndam menggunakan etanol 70 % dengan rasio bahan dan pelarut adalah 1 : 4 yaitu 100 gr daun gamal yang sudah kering dan 400 mL pelarut etanol 70 % dalam suatu wadah yang tertutup dengan perendaman (3, 5, 7, 11, dan 14 hari). Suhu maserasi dilakukan pada suhu ruang karena menghindari penguapan pelarut secara berlebihan karena faktor suhu kemudian dilakukan pengadukan selama 15 menit agar bahan dan pelarut tercampur dengan sempurna. Setelah itu, penyaringan dilakukan menggunakan kertas saring whatman. Penyaringan bertujuan untuk menghilangkan bahan yang berukuran besar dari larutan. Kemudian dilakukan pemisahan menggunakan rotary evaporator. Pemisahan dilakukan untuk menghasilkan larutan yang bebas dari alkohol yang memiliki perbedaan titik didih dengan hasil ekstraksi sehingga pelarut yang volatile berpindah dari larutan yang homogen ketempat yang telah disediakan untuk menampung pelarut. Evaporasi dilakukan dengan temperature 80° C dengan waktu berkisar 50 menit yang ditandai dengan tidak mentesnya lagi alcohol pada Erlenmeyer. 

Uji Fitokimia (Uji Warna) 
    Pengujian ini bertujuan untuk melihat seyawa yang berada dalam sampel dengan menambahkan beberapa bahan kimia sehingga dapat didefinisikan dengan perubahan warna sampel . Pemeriksaan senyawa flavonoid dilakukan dengan cara menambahkan 1 gram serbuk Magnesium (Mg)  dan 10 ml Asam Klorida pekat (HCl) kedalam ekstrak kental. Perubahan warna larutan menjadi kuning menandakan adanya senyawa flavonoid.

Spesifikasi Ultra-Insektor
Gambar. Desain Alat Pemancar Gelombang Ultrasonik
   Rancangan alat ini menjelasakan bahwa proses pemancaran gelombang ultrasonik dengan menggunakan beberapa komponen diantaranya yaitu rangkaian osilator (pembangkit frekuensi) yang berfungsi untuk membangkitkan frekuensi ultrasonik agar dapat dipancarkan oleh transduser ultrasonik. Frekuensi yang dibangkitkan dengan cara disetting antara 20 – 41 KHz yang merupakan karakteristik dari gelombang ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi optimal yang dapat digunakan untuk mengusir hama wereng. Adapun LCD (Liquid Crystal Display) yang memuat besar nilai gelombang dan lama waktu gelombang saat dipaparkan.Nilai tersebut yang akan ditampilkan di LCD dalam bentuk angka sehingga para petani dapat mengatur intensitas pemancaran gelombang sesuai kebutuhan. Alat ini juga memakai microcontroller ATMega32 yang berfungsi sebagai input perintah (otak) yang telah diprogram sebelumnya. Adapun sumber daya listrik dari alat ini yaitu menggunakan solar cell, dimana sumber tegangan yang keluar dari solar cell akan diubah dari ac ke dc menggunakan alat inverter. Hal itu bertujuan agar daya dapat digunakan oleh perangkat elektronik seperti alat ini.

Keunggulan dari Sistem Ultra-Insektor
Rancangan alat ini memiliki beberapa keunggalan, yaitu :
a. Menghemat energi listrik, daya yang digunakan untuk mengoperasikan alat ini bersumber dari solar cell.
b. Menjaga keseimbangan rantai makanan, alat ini berfungsi hanya untuk mencegah datangnya hama wereng atau mengusir hama wereng yang tengah menyerang, sehingga alat ini tatap menjaga keseimbangan rantai makanan. 
c. Menghindari pestisida kimia, penggunaan insektisida organik dari ekstrak flavonoid daun gamal yaitu ketika telah tejadi kerusakan cukup parah akibat serangan hama wereng, sehingga perlu pembasmian wereng secara lokal. Penggunaan insektisida organik tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi dikarenakan insektisida yang digunakan bersifat organik sehingga aman digunakan.

KESIMPULAN 
    Kombinasi pemaparan gelombang ultrasonik dan penggunaan insektisida organik dapat menjadi solusi efektif permasalahan hama wereng di kabupaten cilacap. Gelombang Ultrasonik yang dihasilkan dapat mencegah datangnya hama wereng dan mengusir hama wereng yang tengah menyerang. Hal ini bertujuan agar keseimbangan rantai makanan tetap terjaga. Flavonoid yang dieskstrak dari daun gamal dapat membasi hama wereng karena bersifat toksik bagi hama dan tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Pengguaan insektisida ini yaitu ketika telah terjadi kerusakan parah sehingga perlunya pembasmian secara lokal. 

2 Responses to "Contoh Paper Finalis LOMBA ESSAY GENERASI MILENIAL CILACAP 2018"

ilaruhi mengatakan...

Mantap...terus semangat berkarya mas.

Napaktilasku mengatakan...

Siaappp.. Terimakasih supportnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel